Selasa, 02 Januari 2018

Perkembangan Masyarakat India Kuno




Nama: Ayu Maesyaroh
Nim: 1608301001
Kelas: SPI  A Semester 3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Description: C:\Users\USER\Documents\peta india.gif
Dalam peradaban umat masa kontemporer ini tidak lepas dari peradaban terdahulu yang banyak berpengaruh terhadap masa sekarang. Kita ambil contoh pengaruh kebudayaan India terhadap bangsa Indonesia, Indonesia memiliki banyak ragam agama yang diantaranya adalah agama Budha dan agama Hindu yang agama ini merupakan agama yang dianut oleh bangsa Indonesia sebelum Islam datang. Banyak kebudayaan yang kita pakai terutapa tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat yaitu  Tahli. Tahlil merupakan kegitan masyarakat bila ada yang meninggal dunia dengan diisi oleh pengajian, dapat berupa membaca surat Yasin ataupun Dzikir. Lain halnya yang dilakukan oleh masyarakat dahulu, yaitu diisi dengan judi, dan hal hal lain yang tidak disyariatkan oleh agam Islam.
Tidak hanya itu, pengaruh kebudayaan India di Indonesia yaitu dengan adanya kerajaan kerajaan besar yang menganut agama Hidu yang diantaranya adalah kerajaan Majapahit, Sriwijaya, dan Pajajaran.[1] Kemudian dalam Islam terkenal adanya teori teori masuknya Islam ke Indonesia yaitu teori Arab, Persia, Cina dan India. Menurut Snouck Hurgronje yang mengatakan bahwa” masuknya Islam yang tersebar di Hindia Belanda (Indonesia) bersal dari deraha Malabar dan Coromandel yang merupakan kota pelabuhan di India Selatan.[2]
  Namun, walaupun kebudayaan India masuk kedalam kebudayan Indonesia, bukan berarti kita berhak membuang begitu saja melainkan kita jadikan refleksi diri dan setidaknya pengetahuan untuk kita dengan cara mempelajari sejarah perkembangan India dengan masyarakatnya serta sistem sosialnya.
   Sebelum kita mempelajari mengenai India kuno, alangkah baiknya kita mengetahui keadaan India saat-saat sekarang. India merupakan Negara bagian dari Asia tepatnya Asia Selatan penduduk terbanyak kedua di dunia, jumlah penduduknya tumbuh pesat sejak pertengahan tahun 1980-an.[3] Ibu kota India yaitu New Delhi, luas daerah ini yaitu 3.287.590 KM /persegi,  mata uangnya Ruppe dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Hindi dan Inggris. [4] setelah Perang Dunia II, Inggris menyelenggarakan Konferensi Meja Bundar di London dengan dihadiri oleh perwakilan golongan Hindu dan Islam. Hasil dari konferensi ini yaitu menetapkan India terbagi menjadi dua Negara yaitu India dan Pakistan.[5]

1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah perkembangan masyarakat India kuno?
2.      Bagaimanakah sistem sosial masyarakat India Kuno?

1.3  Tujuan
Adapun Tujuan dari Penguraian masalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui perkembangan masyarakat India Kuno
2.      Untuk mengetahui system social masyarakat India Kuno













BAB II
PEMBAHASAN
Suatu Negara ataupun kota memiliki perdaban, salah satu yang akan kita bahas adalah perkembangan masyarakat India. India merupakan Negara bagian wilayah Asia Selatan ibu kotanya saat ini adalah Delhi, memiliki iklim angina muson tropis higga hangat, India ini memilki letak geografis yang sebelah utara berupa gunung-gunung, datarannya subur.[6] Di India terdapat dua Agama terbesar yaitu Hindu dan Budha, Hindu yang kitabnya adalah Weda, agama ini menyebut tuhan tuhannya dengan sebutan Dewa (yang megah), menurutnya semua yang bersinar itu adalah Tuhan menurut mereka Matahari itu benama Indra (yang perkasa) dan Api adalah Agni (yang tak kenal lelah).[7] Agama  Budha kitabnya adalah Tripitaka.
2.1 Sejarah Perkembangan Masyarakat India Kuno
            Negara India dapat disebut dengan sebutan “anak benua Asia” karena wilayah Negara ini posisinya menyendiri dari daerah Asia yang lain, juga disebabkan oleh pegunungan Himalaya di sebelah Utara India. Menurut sejarah, India mempunyai dua peradaban kuno yang mengantarkan India sebagai salah satu pemilik kebudayaan tertua dan sangat mashur di dunia, hal ini menjadi suatu kebanggan bagi masyarakat India karena nenek moyang mereka yang telah membuat perdaban hingga tersohor ke seluruh Negara di Dunia ini, dua peradban kuno ini adalah peradaban lembah sungai Sindhu (Indus) dan peradaban lembah sungai Gangga. [8]
            Sebelum kita mempelajari lebih dalam mengenai peradaban sungai sindu dan Gangga. Masyarakat yang menempati sungai Sindu adalah penduduk asli India yang memiliki kulit berwarna hitam, rambutnya keriting, hidungnya minimalis yaitu bangsa Dravida. Kemudian masyarakat yang menempati sungai Gangga adalah Penduduk Arya yang berasal dari sekitar Laut Kaspia mereka memasuki India sekitar tahun 2000 SM di bagian India Utara. Nah, hasil dari dua kebudayaan ini yaitu bangsa Arya dan Dravida adalah melahirkan agama Hindu atau Hinduisme.[9]
v  Peradaban Lembah Sungai Sindu
            Peradaban sungai Indus (Sindhu) tidak terlepas adanya kota kota yang berda disekitarnya. Terdapat dua kota kuno yang berada di wilayah sungai Indus ini yaitu kota Mohenjo Daro dan Kota Harappa. Kota Mohenjo Daro berada di wilayah sungai Indus bagian Utara dan merupakan ibu Kota dari lembah Sungai Indus Utara yang saat ini merupakan wilayah Pakistan. mohenjo daro ditemukan diwilayah Pakistan. kota Harappa menempati bagian Selatan sungai Indus.
            Terdapat hasil penelitian para ahli mengenai system perencanaan dalam menata kota, yang dapat kita amati bahwa pada zaman tersebut telah terjadi dan memiliki pemikiran yang maju untuk menata kota Mohenjo Daro dan Harappa.[10] Diantara perencanaan- perencanaan yang dilakukan oleh masyarakat kedua kota tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Jalan jalan dalam kota telah teratur, lebar jalan kira kira 10 meter, sebelah kanan dan kiri jalan terdapat trotoar, gedung-gedung, rumah tinggal dan pertokoan telah terbuat dari batu bata lumpur.
b.      Wilayah kotanya dibagi atas beberapa blok, setiap blok itu bentuknya empat persegi panjang, setiap blok terdapat lorong lorong yang saling berpotongan nah di sinilah penduduk membangun rumah mereka serta dibangun pula gedung-gedung untuk pemerintahan.
c.       Masyarakat Mohenjo daro dan Harappa telah memikirkan masalah kesehatan dan sanitasi, hal ini dapat dilihat dari teknik pembangunan rumah yang memperhatikan dalam segi kesehatan dan kebersihan dilengkapi dengan jendela yang dibuat secara lebar.
d.      Saluaran limbah pembuangan telah dibangun dengan membuat lorong hingga menyatu dengan umum yang kemudian mengalir ke sungai.
e.       Masyarakat Mohenjo Daro dan Harappa telah berhasil mengalirkan aliran sungai sindu sampai ke darha pedalaman.
f.       Kedua masyarakat ini telah memiliki banyak pengetahuan untuk membuat barang barang yang terbuat dari emas dan perak dll.
Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat mOhenjo daro dan Harappa ini adalah bersifat Politeisme (menyembah banyak Dewa). Dewa yang disembahnya ini berupa dewa yang paling besar dan dewa seorang perempuan yang dapat memberi kesuburan yaitu Dewi Ibu. [11]
v  Peradaban Lembah Sungai Gangga
Terletak antara pegunungan Himalaya dan pegungan Windya-Kedna merupakan tempat awal peradaban lembah sungai Gangga. Sumber mata air dari sungai Gangga ini adalah berdaa di pegunungan Himalaya dan mengalir melewati kota kota besar seperti Delhi, Agra, Allahabad, Patna, Benares, melalui wilayah Bangladesh dan bermuara di teluk Benggala. Sungai Gangga ini memberikan kesuburan bagi alam sekitarnya terlebih lagi sungai Gangga ini perairannya bertemu dengan Kwen Lun.
Penduduk yang mendukung peradaban ini adalah bangsa Aria yang termasuk bangsa Indo German. Kebudayaan di sungai Gangga ini merupakan kebudayaan yang bersifat campuran oleh bangsa Aria dan Dravida yang merupakan penduduk asli sungai indus(Sindhu). Kebudayaan campuran ini lebih dikenal dengan sebutan kebudayan Hindu, yang disesuaikan dengan nama daerah tempat bercampurnya dua kebudayaan ini yaitu daerah Shindu atau Hindustan.[12] Setelah itu muncullah ajaran agama Budha yang pertama kali disebarkan oleh Sidharta Gautama dai kerajaan Kapilawasta (Suku Sakia). Agama Budha lahir sebagai suatu penentangan terhadap kaum Brahmana yang terdapat dalam struktur kasta yang dianut ajaran Hindu.[13]
Perdaban sungai Gangga ini meninggalkan jejak sejarah yang penting dalam benak manusia hingga sekarang ini. Ditempat ini muncul dua agama besar di dunia, yaitu Hindu dan Budha. Agama Hindu merupakan perwujudan dari system kepercayaan peradaban bangsa Hindu. Sungai Gangga dianggap sebagai tempat yang suci bagi penganut Hindu India, airnya dianggap dapat mensucikan diri manusia setra menghapus semua dosanya. 

2.2 Sistem Sosial Masyarakat India Kuno
Masyarakat India Kuno memiliki system social yang Maju, seperti halnya dalam masyarakat di lembah sungai Shindu (Mohenjo daro dan Harappa) yaitu telah memiliki banyak perhatian terhadap kehidupannya ke depan seperti dalam hal Sanitasi (kesehatan), system pengairan dan pertanian, teknologi, perekonomian, pemerintahan, dan kepercayaan. Dalam hal pengairan dan pertanian pastinya mereka telah melakukan suatu kegiatan bersama untuk kemaslahatan bersama pula, pastinya di masyarakat terjadi system gotong royong yang merupakan kegiatan social yang dilakukan mereka. Dalam system teknologi, mereka telah mampu membuat barang barang yang terbuat dari emas dan perak, alat alt rumah tangga, alat pertanian, kapas dan kain, tidak hanya itu lukisan pun mereka telah mampu membuatnya dengan nilai yang bermutu tinggi.[14]
Dalam hal perekonomian dan kegiatan social masayarakat lembah sungai Shindu telah memiliki hubungan perdagangan dengan bangsa Sumeria di Mesopotamia dibuktikan dengan adanya penemuan benda benda di lembah sungai Shindu di Sumeria. Hubungan kedua bangsa itu tidak terlepas dari kota Sutkagedon yang merupakan kota perbatasan yang terletak di Balukhistan. Kerjasama perdagangan ini dilakukan dengan dua cara yang pertama dengan melewati jalur Laut dengan bukti adanya benda benda yang memuat adanya gambar perahu layar. Kedua dengan melewati jalur darat dibuktikan dengan adanya terracotta kereta kecil (terracotta = tanah liat yang dibakar).[15]
Dalam system pemerintahan, didalamnya ada mengenai kerajaan Maurya. Kerajaan Maurya dipimpin oleh raja pertamanya yaitu Candragupta Maurya, bagian wilayah India utara menjadi wilayah kekuasaannya, wilayah kekuasaan Candragupta sangat luas yaitu daerah Kashmir di India sebelah barat dan lembah sungai Gangga di Timur. Turun kepada cucu dari Candragupta yaitu Ashoka (268-232 SM), kerajaan Maurya semakin berjaya kerajaan Kalingga dan Dekkan berhasil dikuasai. Ketika terjadi peperangan yang besar di Kalingga banyak korban yang meninggal, setelah kejadian itu Ashoka merasa menyesal dan mencita citakan pedamaian dan tidak ada lagi peperangan. Setelah Ashoka meninggal kerajaan terpecah menjadi kerajaan kerajaan kecil hingga akhirnya pada abad ke-4 SM muncul seorang  yang berhasil menyatukan kerajan yang terpecah itu. Sehingga berdirilah kerajaan Gupta dengan rajanya yaitu Samudra Gupta (Candragupta II). [16]Candragupta menganut agama Hundu namun ia tidak mempersulit agama Budha. Bahkan saat zaman pemerintahnnya itu berdirilah Universitas Gupta sebagi perguruan tinggi agama Budha di Nalanda.
Begitupun dengan system social masyarakat yang berada di lembah sungai Gangga, keadaannya hampir sama dengan system yang ada di lembah sungai sindhu. Setelah meninggalnya Candragupta II, kerajaan Gupta mulai mundur dan hamper selama dua abad India mengalami masa kegelapan dan baru pada abad ke-7 munculah seoarang raja kuat yang bernama Harshawardana. Harshawardana ini adalah Raja dari kerajaan Harsha yang merupakan seorang pujangga besar, ibu kotanya adalah Kanay. Pada masa Harshawardana kesusastraan dan pendidikan berkembang pesat.[17]
Demikianlah sejarah perkembangan masyarakat India Kuno dan keadaan system social masyarakat India kuno pada saat itu.







BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
            sejarah peradaban India kuno berawal dari penduduk Mohenjo Daro dan Harappa yang merupakan masyarakat asli sungai Indus atau Shindu. Di India kuno terdapat dua bangsa yang menjadi awal berkembangnya sejarah. Di lembah sungai Indus terdapat bangsa Dravida dan di lembah sungai Gangga terdapat bangsa Arya. Kedua bangsa ini menghasilkan suatu kebudayaan yang dinamakan kebudayaan Hindu yang pada akhirnya kebudaayaan ini menjadi sebuah agama di India yaitu agama Hindu. Selain agama Hindu, di India pun merupakan tempat lahirnya agama Budha yang dibawa oleh Sidharta Gautama, agama Jainisme, dan agama Sikhisme. Kehidupan social masyarakat India Kuno bermacam macam dan mereka telah maju dalam hal pemikiran seperti dalam hal menata kota, membangun system pemerintahan, Sanitasi (kesehatan) dan dapat menghasilkan benda benda yang terbuat dari emas dan perak.










DAFTAR PUSTAKA
1.      Nata  Abuddin. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Cetakan pertama 2011.
2.      Chaldun Achmad. Atlas Indonesia dan Dunia. Surabaya: PT Karya Pembina Swajaya. 2003.
3.      Seignebos Charles. Sejarah Peradaban Duni Kuno. Yogyakarta: Indoliterasi. 2014.
4.      Mackey James. Pustaka Pintar Sejarah. Jakarta: Intimedia & Ladang Pustaka. 2001.
5.      Badrika I Wayan. Sejarah Untuk SMA JIlid I kelas X. Jakarta: Erlangga. 2006.
6.      Alfian Magdalina, Soeyono Nana Nurliana, Suhartono Sudani. Sejarah SMA dan MA kelas X. Jakarta: Erlangga. 2006.
7.      Hidayat E, Abdurrahman Oman, Suhandi Handi, Kartasudjana K. Sejarah Indonesia dan Dunia SMA jilid 3. Jakarta: Lubuk Agung.
8.      Saefulhistory-sejarah-saefulhistory:blogspot.com. 22 Februari 2012.
9.      www. Mapnall.com/ home/mapnale7/public_html/MAPNAL/geoname.php




[1] Abuddin Nata. Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2011). Hlm. 44
[2] Ibid., hlm. 45
[3] www. Mapnall.com/ home/mapnale7/public_html/MAPNAL/geoname.php
[4] Achmad Chaldun,. Atlas Indonesia dan Dunia,. (Surabaya: PT Karya Pembina Swajaya, 2003). Hlm. 78
[5] E. Hidayat dkk,. Sejarah Indonesia dan Dunia SMa jilid 3. (Bandung: Lubuk Agung)
[6] James Mackey. Pustaka Pintar Sejarah. (Jakarta: Intimedia & ladangPustaka.2001). hlm. 176
[7] Charles Seignebos,. Sejarah Peradaban Dunia Kuno,. (Yogyakarta: Indoliterasi. 2014). hlm. 47
[8]I Wayan Badrika. Sejarah jilid 1. (Jakarta: Erlangga.). hlm. 120.
[9] Saefulhistory-sejarah-Saefulhistory.blogspot.com. 22 Februari 2012.
[10] Magdalina Alfian,. Nana Nurliana Soeyono,. Sudarini Suhartono,. Sejarah Sma dan Ma kelas x. (Erlangga, 2006).hlm 150
[11] Ibid. hlm 151                                                
[12] I Wayan Badrika. Sejarah untuk Sma jilid 1 kelas x. (Erlangga. 2006). hlm 123
[13] Magnaliya Alvian, Dkk,. Sejarah SMA dan MA. (Erlangga:Jakarta 2007). hlm 152
[14]  I Wayan Badrika. Sejarah untuk Sma jilid 1 kelas x. (Erlangga. 2006). Hlm 121
[15]  I Wayan Badrika. Sejarah untuk Sma jilid 1 kelas x. (Erlangga. 2006). Hlm 122
[16] Ibid,. hlm 122
[17] Ibid,. hlm 125

Tidak ada komentar:

Posting Komentar